Senin, 21 November 2016

Ambon DiREx 2016: Pembukaan TTX, Uji EAS Toolkit Tanggap Darurat


AMBON - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei membuka Ambon Disaster Response Emergency Exercise (DiREx) 2016 - Tabletop Exercise (TTX) di Natsepa, Maluku Tengah, Maluku pada Selasa (15/11).
TTX ini bertujuan untuk menguji perangkat EAS atau EAS Rapid Disaster Response Toolkitpada penerimaan dan pengiriman bantuan kemanusiaan internasional kepada negara yang terdampak bencana. Skenario latihan berlatar belakang bencana gempabumi yang diikuti tsunami berkekuatan 8,7 SR yang menerjang pulau-pulau di Maluku. 

EAS Rapid Disaster Response Toolkit 
merupakan sebuah panduan komprehensif yang telah selesai disusun pada 2015. Panduan ini disusun untuk para pengambil kebijakan baik pada pengiriman dan penerimaan bantuan kemanusiaan internasional. Latihan ini juga memberikan kesempatan untuk menguji ASEAN’s Standard Operating Procedure for Regional Standby Arrangement and Coordination of Joint Disaster Relief and Emergency Response Operations(SASOP), Bab VI tentang Pemanfaatan dan Penggunaan Aset Militer dan Kapasitasnya.

Pada sambutan selamat datang, Gubernur Provinsi Maluku Said Assagaff menyampaikan bahwa Provinsi Maluku termasuk wilayah dengan indeks risiko bencana tinggi. Wilayah yang memiliki 1.340 pulau dan didominasi laut sekitar 92,6% memiliki tantangan dalam karakteristik rentang kendali pemerintahan. Assagaff menyampaikan bahwa provinsi menggunakan strategi pendekatan gugus pulau.
“12 gugus pulau dapat menjadi wilayah mandiri dan mampu memenuhi kebutuhan wilayahnya. Mewujudkan keterpaduan dalam penggunaan berbagai sumber daya. Oleh karena itu pendekatan ini dapat diterapkan dalam penanggulangan bencana, khususnya pada tanggap darurat,” kata Assagaff. 

Gubernur menambahkan bahwa gugus pulau dapat memberikan bantuan secepatnya kepada gugus pulau lain sehingga secara cepat pemerintah dapat hadir secara cepat.
Sementara itu, Willem yang membuka secara resmi pembukaan TTX – Ambon DiREX 2016 menyampaikan bahwa kemitraan dengan Australia pada penanggulangan bencana merupakan refleksi dari kerjasama yang lebih luas antar dua negara.
“Kekuatan kerjasama digarisbawahi melalui kerjasama yang kuat, pada tingkat pemerintahan yang berbeda dan berbagai isu, khususnya penanggulangan bencana,” kata Willem.
TTX yang diselenggarakan 15 – 17 November 2016 ini dihadiri 10 Negara ASEAN dan negara-negara East Asia Summit (EAS) seperti Amerika Serikat, Australia, Jepang, New Zealand, mitra nasional dan internasional, kementerian/lembaga, Pemerintah Provinsi, dan perguruan tinggi. (PHI) 
15 November 2016 11:0 WIB

Tidak ada komentar: