Kamis, 14 Juni 2012

BPBD Sumbar Programkan Pemasangan CCTV


Ir. Ade Edward
Longsor yang diakibatkan berbagai hal, bukan saja menjadi bencana alam, akan tetapi juga menjadi bencana sosial. Karena, banyak longsor yang terjadi wilayah Indonesia, khususnya Provinsi Sumatera Barat. (Prov. Sumbar-Red), mengakibatkan putusnya jalur transportasi yang mengubungkan antar daerah dan Provinsi.    
            Sering masyarakat yang tinggal di lereng perbukitan khawatir dengan kondisi alam sekeliling mereka yang di saat saat tertentu terancam dengan bencana longsor. Bahkan kekhawatiran mereka makin meningkat apabila hujan turun dengan derasnya. Tapi apa hendak dikata, memang disanalah (Perbukitan-Red) mereka bisa berdomisili. Yang katanya tanah dan ladang yang mereka tempati kini adalah, warisan turun temurun dari nenek moyang mereka.
            Selain masyarakat tersebut. Sisi tebing yang banyak dilalui jalur lalu lintas kendaraan, baik untuk jalan Kabupaten, Kota, Provinsi maupun Jalan Negara. Bahkan banyak ruas jalan yang berada di sisi perbukitan yang sangat terjal, bahkan kendaraan yang melewati jalan tersebut terancam longsor yang datang sacara tiba-tiba.               
Untuk memantau kondisi tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatera Barat (BPBD Prov. Sumbar) mem-program-kan pemasangan CCTV (Closed Circuit Television) di beberapa titik rawan longsor, seperti ruas jalan Lembah Anai di Kab. Padang Pariaman-Kota Padang Panjang-Bukittinggi. Padang – Pesisir Selatan, Padang Solok dan titik rawan longsor lainnya. rencana pemasangan CCTV ini bertujuan untuk memantau kondisi tebing perbukitan yang dinilai sangat membahayakan bagi masyarakat maupun pengguna jalan raya.
            Selain untuk rencana pemasangan CCTV Rawan longsor di daerah perbukitan, saat ini BPBD Prov. Sumbar telah melakukan pemasangan CCTV di beberapa titik pesisir pantai guna memantau kondisi pasang surut air laut saat hujan deras, apalagi terjadi perubahan gelombang laut yang diakibatkan Cuaca Ekstrim dan ancaman Tsunami yang bisa saja melanda pesisir pantai Sumatera Bagian Barat.
             Kabid. Kedaruratan dan Logistik BPBD Prov. Sumbar. Ir. Ade Edward membenarkan adanya rencana Pemasangan CCTV di beberapa titik daerah rawan longsor. “ Memang, kita berusaha melakukan pemasangan CCTV di beberapa titik daerah rawan longsor. Karena, selain untuk memantau kondisi di titik tebing tersebut, juga kita bisa dengan cepat menghubungi BPBD Kab/ Kota setempat, bila terjadi bencana longsor. Apalagi longsor tersebut mengancam keselamatan masyarakat yang tinggal di lereng perbukitan yang sangat curam.
            Menurut "Pak Ade" panggilan keseharian Ir. Ade Edward, saat ini BPBD Prov. Sumbar telah memasang CCTV di beberapa titik  Pesisir pantai dan CCTV pemantau Gunung Merapi Sumbar yang di hubungkan langsung ke Pusdalops BPBD Prov. Sumbar. “Nah, untuk ini lain lagi. CCTV yang di pesisir pantai tersebut kita gunakan untuk memantau perkembangan gelombang air laut saat pasang surut, hujan deras. 
Ruang Kerja Pusdalops PB Prov. Sumatera Barat

Monitoring CCTV Pantai dan Gunung Marapi 
Yang paling penting, kalau terjadi bencana alam Gempa yang diiringi Tsunami, maka kita tidak perlu repot repot menyisir pantai untuk melihat kondisi pasang surut air laut. Dengan adanya CCTV ini, sangat membantu kerja Team Reaksi Cepat (TRC) BPBD Prov. Sumbar. Untuk melaporkan ke Pusdalops BPBD Prov. Sumbar dan mengambil keputusan apakah tepat diumumkan ke masyarakat bahwa sesegera mungkin mengevakuasi diri dan keluarga, karena diprediksi akan terjadi Tsunami.  Selain itu, kita juga bisa dengan cepat mengabari BPBD Kab/Kota yang berada di sepanjang pesisir pantai melalui kontak Radio Komunikasi yang telah selesai kita pasang beberapa waktu lalu.
Selain itu menurut Pak Ade, CCTV yang telah dipasang di Kantor Pusdalops BPBD Kabupaten Tanah Datar. Sangat berguna untuk mamantau aktivitas Gunung Merapi, karena kondisi Merapi saat ini sudah sering mengeluarkan dan menyemburkan asap putih bercampur belerang dan  debu Vulkanik. Kita tidak ingin terlambat mengetahui gejolak aktivitas Gunung Merapi. Siapapun tidak menginginkan jatuhnya korban jiwa dan harta benda akibat bencana letusan Gunung Merapi, Namun kita harus tetap waspada dan memahami kondisi alam sekitar Gunung Merapi.” Ujar Pak Ade mengakhiri.       
Tak bisa dipungkiri, walaupun masih banyak kekurangan di segala lini, namun BPBD Prov. Sumbar terus berbenah diri dan berusaha mencari solusi bagaimana untuk bisa me-minimalisir-kan terjadinya ancaman bencana alam di waliyah kerja BPBD Prov. Sumbar. 

Kita akui…, Tanpa peralatan kerja, sangat sulit melakukan pekerjaan…Namun yang utama adalah, Keikhlasan, Kemauan serta pemikiran yang cerdas dari diri kita sebagai Relawan Bencana, bagaimana kita bisa bekerja sama dalam menanggulangi Bencana Alam yang setiap saat mengintai keselamatan Masyarakat(TRC BPBD Prov. Sumbar.)

Tidak ada komentar: