Jumat, 09 September 2011

BNPB MEMBANGUN INDONESIA DISASTER RELIEF CENTRE


Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan membangun sebuah pusat bantuan kemanusiaan untuk penanggulangan bencana (PB) yang diharapkan menjadi yang terbaik atau pusat keunggulan (centre of excellent) di Asia Tenggara khususnya dan di Asia Pasifik pada umumnya. Pusat PB itu diberi nama Pusat Bantuan Kemanusiaan untuk Penanggulangan Bencana atau Indonesia Disaster Relief Centre (Ina-DiReCt) yang dibangun di atas lahan seluas 4 Ha dengan bekas bangunan pabrik seluas 2,25 Ha di daerah Sentul, Bogor, 45 km dari Jakarta atau sekitar 40 menit dari Jakarta Pusat. Proses perencanaan dan disain bangunan Ina-DiReCt ini telah dilakukan pada tahun 2011 ini, sedangkan pembangunan dilaksanakan tahun 2012 dan diharapkan selesai tahun 2013. 

Konsep dan rencana pembangunan Ina-DiReCt itu terungkap dalam konperensi pers oleh Direktur Kesiapsiagaan BNPB Ir. B. Wisnu Widjaja, M.Sc. pada Kamis siang (8/9) di kantor BNPB, Jalan Juanda, Jakarta Pusat. Di hadapan sejumlah besar wartawan media cetak dan elektronik, Wisnu mengatakan, “Pembangunan Ina-DiReCt ini atas perintah langsung dari Presiden RI guna meningkatkan kapasitas dan ketrampilan dalam hal atasi bencana. Indonesia berada di daerah rawan bencana dan oleh karena itu seharusnya menjadi laboratorium bencana pada tingkat dunia".

Lebih lanjut Wisnu menyampaikan, “Tujuan Ina-DiReCt ini adalah sebagai prototype Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) serta Pusat Pelatihan dan Simulasi Pusdalops; Markas dan Sekretariat Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (SRC-PB); Akademi Pelatihan Penanggulangan Bencana yang menyediakan pelatihan berstandar internasional bagi para pengelola bencana baik di tingkat nasional maupun regional, dari praktisi operasional sampai pengambil keputusan; dan Pusat Pemantau Ancaman dan Kajian Risiko Bencana, dan Informasi Bencana.”

Ina-DiReCt ini diharapkan akan:
  • Menyediakan pelatihan kelas dunia di bidang PB untuk bagi para pelaksana bencana.
  • Mempersiapkan SRC-PB yang siap diturunkan ketika ada bencana dalam maupun luar negeri.
  • Menyediakan penelitian berstandar internasional tentang kebencanaan dan PB.
  • Menjadi Pusat Pelatihan bagi Kerjasama Sipil-Militer di bidang PB.
  • Menjadi prototype Pusdalops tingkat nasional yang canggih.
  • Menjadi tempat penyimpanan bantuan logistik dan peralatan bencana bila terjadi bencana berskala besar.




Ina-DiReCt terdiri dari 5 bagian utama, yakni:
  1. Kantor Utama dan Administrasi, bertugas mengelola keseluruhan manajemen serta dukungan bagi kegiatan Ina-DiReCt.
  2. Gudang dan Logistik, menyediakan bantuan operasional dan lingkungan latihan, termasuk prasarana olahraga; gudang, bengkel dan garasi untuk pemeliharaan, dan area penyimpanan material berbahaya yang terpisah.
  3. Pusat Pengendalian Operasi, menjadi fasilitas cadangan untuk Pusdalops Nasional dan dipergunakan sebagai sarana pelatihan, dilengkapi pusat kendali untuk komando dan koordinasi bencana, Disaster Management Information Systems (DMIS) yang didukung oleh teknologi informasi dan komunikasi yang canggih.
  4. Akademi Pelatihan Penanggulangan Bencana Nasional, termasuk 5 unit pelatihan khusus, mulai dari komando, respon lapangan, penelitian, pelatihan staf sampai ke pelatihan sipil-militer yang terkait dengan SRC-PB. Pusdalops maupun Pusat Pelatihan akan dilengkapi dengan teknologi yang canggih.
  5. Fasilitas lain sesuai kebutuhan, terdiri dari ruang pelatihan, auditorium, pusat informasi dan fasilitas dalam dan luar ruangan, seperti area pelatihan Urban Search and Rescue (USAR), sarana olah raga, kolam renang dan asrama.
 
Ina-DiReCt akan dilengkapi dengan sejumlah sarana pelatihan di dalam dan di luar ruangan, fasilitas rekreasi, asrama dan opsi akomodasi lainnya untuk partisipan pelatihan, juga untuk staf pelatihan dan staf pembantu Ina-DiReCt. Fasilitas akan dikonsentrasikan pada simulasi praktis, di mana fasilitas ruang pelatihan berupa ruangan yang dapat diekstensi serta dilengkapi dengan peralatan multi-media, audio visual, layar sentuh, dan lain-lain. Di dalam sarana ini akan didirikan sebuah auditorium modern yang sanggup menampung 400 orang dan sebuah aula/amphitheatre yang multi fungsi. Pusat Media dan
Komunikasi akan menyediakan fasilitas pelatihan dan penyiaran media yang canggih serta Pusat Simulasi dan Pelatihan yang memungkinkan pembuat keputusan dan pemberi komando di bidang kebencanaan melakukan simulasi yang riil berdasarkan skenario bencana yang benar-benar terjadi.
 
Fasilitas Luar Ruangan (Outdoor)
  • Lokasi Simulasi Urban Search and Rescue (USAR) termasuk Lokasi Reruntuhan.
  • Sarana Pelatihan dalam Ruang Tertutup.
  • Sarana pelatihan Outbound.
  • Kolam Renang untuk Simulasi Pelatihan dalam Air.
  • Sarana Olahraga (termasuk gedung olah raga dan lapangan serba guna).
  • Sarana relaksasi di luar ruangan dan taman.
  • Helipad.
  • Area parkir.
 
Wisnu memaparkan bahwa Ina-DiReCt ini meniru pola pusat pelatihan Kepolisian Repbulik Indonesia (Polri) di Semarang yang jadi tempat pelatihan internasional di bidang terorisme, narkoba dan keamanan dengan peserta dari dunia internasional dan didanai oleh lembaga-lembaga internasional pula. Contohnya adalah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendanai para peserta dari Afrika agar dapat ikut pelatihan mengenai terorisme di Semarang. Selain itu konsep Ina-DiReCt itu diperkaya dengan studi banding ke pusat PB Singapore yang dilakukan oleh Australia-Indonesia Facility for Disaster Reduction (AIFDR). Fokus penggunaan Ina-DiReCt ini adalah peningkatanan kapasitas para pelaku PB di dalam negeri, seperti staf BNPB-BPBD dan relawan serta pihak-pihak terkait PB lainnya. Bila ada pimpinan BPBD-BPBD yang baru maka selama 2 s/d 3 minggu wajib ikut pelatihan di Ina-DiReCt. Akan tetapi dalam praktiknya Ina-DiReCt juga akan melatih para peserta dari dunia internasional.
 
Di BNPB ada 3 tingkatan pelatihan, yaitu Tingkat Emas (Gold), Tingkat Perak (Silver) dan Tingkat Perunggu (Bronze). Pelatihan Tingkat Emas ini ditujukan bagi para pembuat keputusan dan staf eselon tinggi. Pelatihan akan dibuat sesuai dengan kebutuhan BNPB, BPBD dan pemegang komando SRC-PB. Pelatihan Tingkat Perak akan difokuskan pada dasar-dasar PB dan pelatihan tanggap darurat bagi para komandan lapangan dan staf koordinasi. Manajer bencana di tingkat nasional, propinsi dan kabupaten/kotamadya adalah sasaran dari pelatihan ini. Selain memberikan pelatihan dasar untuk mendukung tugas penanganan darurat di lapangan, paket pelatihan ini juga akan ditawarkan untuk membantu para manajer bencana di tingkat daerah agar dapat membuat rencana kebencanaan serta mengelola program pemulihan dan rekonstruksi pasca bencana dengan lebih baik. Pelatihan ini akan mengadopsi standar internasional ke dalam konteks lokal. Pengembangan kurikulum dan pengadaptasian ke dalam konteks lokal akan melibatkan Lembaga-lembaga PBB, serta Universitas Internasional.
 
Sementara itu pelatihan Tingkat Perunggu akan menyediakan kursus PB juga pelatihan teknis untuk manajer bencana di tingkat nasional dan sub-nasional. Pelatihan ini ditujukan bagi para spesialis yang akan merespon bencana di lapangan. Kunci keberhasilan dalam mentransfer keterampilan adalah pelatihan praktis disertai simulasi.
 
Ina-DiReCt ini juga menjadi Pusat Pelatihan Sipil-Militer yang mana pusat ini akan mengembangkan kerjasama sipil-militer dan akan menjadi Markas SRC-PB. Pelatihan akan berkisar tentang Standard Operating Procedures (SOP) untuk keterlibatan sipil bersama dengan militer dalam bencana dan tanggap darurat. Pusat ini akan mempromosikan pembelajaran sipil-militer di bidang kebencanaan dan tanggap darurat serta bekerjasama dengan universitas nasional seperti UNHAN, demikian juga dengan Pusat Kerjasama Sipil-Militer lainnya. Unit ini mencakup:
  • Markas/Sekretariat SRC-PB.
  • Pelatihan Dasar SRC-PB.
  • Pelatihan Penugasan Tanggap Darurat (Rapid Deployment).
  • Pelatihan Sipil-Militer Internasional - (Civil-Military Coordination/CMCoord).
  “Ina-DiReCt ini pada intinya menjadi pusat berbagi pengetahuan dan pengalaman PB untuk peningkatan kapasitas. Jangan sampai Indonesia sebagai laboratorium bencana malah diambil oleh negara lain, tapi hal itu tetap dipegang dan dipimpin oleh bangsa Indonesia sendiri. Ina-DiReCt merupakan ‘kawah candradimuka’ bagi para pelaku PB, “kata Wisnu mengakhiri pemaparannya. (BNPB)

1 komentar:

aanas chandra mengatakan...

bagus !!!! seharusnya sudah dari dulu.terbesar di asia hebatttt